Bukanlah sebuah hal yang mengejutkan jika klub sebesar
Chelsea mendepak seorang pelatih ketika di anggap tidak mampu lagi memberikan
prestasi bagus.
Pada akhir musim 2017/18, klub Premier League Inggris yang
di miliki oleh Roman Abrmovich itu resmi memecat Antonio Conte dari kursi
manajer tim. The Blues yang di pimpin oleh pelatih asal Italia itu gagal finish
di empat besar klasemen akhir sehingga tidak berhasil membuat penampilan di
Liga Champions untuk musim depan.
Chelsea kalah bersaing dari Tottenham Hotspur dan Liverpool
yang berakhir di peringkat ketiga dan keempat, sementara posisi pertama dan
kedua di kuasai duo Manchester, City dan United. Mungkin karena itulah,
Abramovich tidak segan – segan untuk menghentikan kontrak kerja samanya atas
Conte di musim panas ini.
Akibat dari pemutusan kontrak sepihak itu, kini klub London
Selatan tersebut akan menghadapi tuntutan legal dari mantan pelatih timnas
Italia itu. Conte meminta kepada klub untuk memenuhi kewajiban mereka dengan
membayarkan kompensasi secara penuh seperti yang tertera dalam kontrak
kerjanya.
Dalam isi tuntutan yang di ajukan oleh Conte kepada UEFA dan
FA, pelatih berusia 48 tahun tersebut mengharuskan pembayaran penuh atas
dirinya dan seluruh staff kepelatihan yang di bawanya. Walaupun berhasil
memberikan gelar juara Liga Inggris dalam musim pertama kepelatihannya, Conte
tetap harus angkat kaki dari Stamford Bridge.
Kini klub tersebut sudah berhasil menyepakati kontrak baru
dengan pelatih Napoli, Maurizio Sarri. Namun The Blues tetap harus menghadapi
jalur hukum yang telah di tempuh oleh Conte demi mendapatkan hak – haknya ketika
di pecat dari klub.
Chelsea merasa tidak harus membayar 9 juta Pounds terhadap
Conte. Sebab kepergian dari pelatih tersebut di anggap merupakan kesepakatan
bersama setelah melakukan pembicaraan empat mata. Akan tetapi hal tersebut
tidak di anggap sebagai ending yang bahagia oleh Conte. Dia tetap
memperjuangkan 9 juta Poundsnya karena merasa di buang seperti sampah.
0 comments:
Post a Comment