WEB JUDI BOLA - Lionel Messi kecil mulai bersinar bersama dengan klub masa mudanya
Grandoli yang di tukangi oleh Salvador Aparicio. Karena permainannya yang
sangat luar biasa untuk bocah seukuran dia, maka Messi pun mulai di lirik oleh
sejumlah klub besar di Argentina.
Namun karena loyalitasnya kepada klub asal kota
kelahirannya, Rosario, Newell’s Old Boys maka Messi pun tidak berpikir dua kali
lagi ketika mendapat tawaran bermain dari klub tersebut. Di temani oleh ayah
tercinta, Jorge Messi, Leo kecil pun pergi menemui pelatih tim, Aparicio.
Ketika sudah bertemu, sang ayah menyampaikan maksudnya
kepada pelatih agar bisa memasukkan anaknya ke dalam klub, dan tanpa ragu
Aparicio pun mengiyakan maksud tersebut. terhitung 21 Maret 1994, Messi masuk
menjadi anggota dari tim junior Newell’s.
Alasan utama Messi ingin membela Newell’s karena sang ayah
juga pernah bermain untuk tim junior yang mampunyai markas bernama Marcelo
Bielsa itu. Dan salah satu alasan lainnya adalah karena klub idolanya itu
pernah di perkuat oleh legenda hidup tim nasional Argentina dan Napoli, Diego
Maradona.
Karena dua alasan kuat itulah, Messi kecil memiliki tekad
besar untuk mengenakan jersey Newell’s. Kompetisi di Argentina mulai di jalani
oleh Messi kecil dengan sabar sehingga kualitas bermainnya mulai terbentuk dan
terasah.
BANDAR TOGEL SINGAPORE Mengutip dari penggalan kalimat di buku biografi The Inside
Story of The Boy Who Became a Legend. Pada tahun 1996, sebanyak 25 tim di
undang untuk mengikuti kompetisi internasional Cantolao di Lima, Peru.
Klub-klub hebat dari Argentina, Chile, Kolombia dan Ekuador ambil bagian dalam
ajang tersebut dan Newell’s turut masuk untuk berlaga di kejuaraan tersebut.
Singkat cerita, klub idolanya Messi keluar sebagai pemenang.
Messi yang kala itu masih berusia 9 tahun menjadi sorotan utama oleh kamera
awak media karena aksinya yang memukau di dalam lapangan. Sejak kesuksesannya
mengangkat trofi berbentuk lumba-lumba itu, dirinya kerap di undang oleh
beberapa penyelenggara untuk menghadiri acara-acara pembukaan guna
memperlihatkan skillnya melakukan juggling di tengah lapangan.
Selama dua tahun (1996-1998) Newell’s harus berterima kasih
kepada Messi karena telah membawa klub tersebut menjuari Turnamen Balcarce.
Lawan yang mereka singkirkan kala itu bukanlah tim enteng, melainkan klub hebat
seperti Boca Juniors, Independiente dan San Lorenzo.
Tim lawan saat itu tidak mampu merebut bola dari kaki Messi
dan Gustavo Ariel Rodas, tandemnya di lini depan Newell’s. Sekali mereka
menguasai bola, pemain belakang terlihat merasa bosan untuk menghentikan
langkah kedua penyerang itu.
Rodas juga merupakan rekan Messi di klub ketika masa kecil.
Malah bakat yang di miliki oleh Rodas terbilang lebih berskill ketimbang Messi.
Pada usia 16 tahun saja, Rodas sudah bisa menembus tim senior Newell’s. akan
tetapi karena dirinya tidak memiliki fisik yang kuat, karirnya pun harus kandas
dan kini dirinya hanya membela klub kasta ke empat Liga Argentina, Estudiantes
de Rio Cuarto. LIVE CASINO ONLINE
0 comments:
Post a Comment