Kutukan terhadap juara bertahan Piala Dunia sepertinya belum
berakhir. Pada Piala Dunia 2018 Rusia ini, tim nasional Jerman terkena dampak
dari kutukan tersebut.
Tim Panzer tersingkir dari babak penyisihan grup setelah di
libas 2-0 oleh Korea Selatan dalam partai terakhir mereka di Grup F. Akibatnya
mereka harus berakhir sebagai juru kunci pada klasemen akhir Grup F. Kegagalan
ini adalah kali keduanya untuk Jerman dimana mereka juga pernah tersingkir
lebih dini pada Piala Dunia 1938.
Bukti nyata ini semakin menguatkan fakta bahwa benar kutukan
juara bertahan Piala Dunia ternyata masih ada. Bukti lainnya dapat kita lihat
pada tiga kompetisi Piala Dunia terakhir, semua juara bertahan selalu menyerah
di babak penyisihan grup.
Tim nasional Italia yang menjuarai Piala Dunia 2006,
berakhir mengenaskan dengan menduduki posisi terakhir grup karena hanya berhasil
menuai hasil imbang dua kali dan kalah sekali pada Piala Dunia 2010.
Lalu empat tahun kemudian, juara dunia 2010 Spanyol
terhempas dari Piala Dunia 2014 karena kalah dua kali beruntun dari Belanda dan
Cile, meskipun mampu menang dari Australia pada partai terakhir, pertolongan
tiga point itu belum bisa menyelamatkan mereka.
Timnas Spanyol berakhir di urutan ketiga Grup B Piala Dunia
2014, dan tentu saja pemenang pada edisi piala dunia itu adalah Jerman. Dan kutukan
juara bertahan tetap menghantui para juara tersebut. Jerman harus angkat koper
dari Rusia karena finish pada posisi akhir.
Melihat lebih jauh pada masa lalu, terdapat lima tim
nasional yang pernah menjuarai trofi Piala Dunia pada edisi sebelumnya namun
harus berakhir tragis pada edisi berikutnya di fase grup. Hal tersebut pernah
menimpa timnas Italia sebanyak dua kali, serta Brasil pada Piala Dunia 1966 dan
Perancis pada tahun 2002.
0 comments:
Post a Comment