Monday, December 24, 2018
Home »
INFORMASI
,
SEPAK BOLA
» JUARA PARUH MUSIM TIDAK BERIKAN GARANSI SEBAGAI JUARA SCUDETTO PADA AKHIR MUSIM
JUARA PARUH MUSIM TIDAK BERIKAN GARANSI SEBAGAI JUARA SCUDETTO PADA AKHIR MUSIM
Juventus sudah dipastikan sebagai juara musim dingin Serie A, atau yang dikenal dengan sebutan Champione d'Inferno. Namun, status itu tidak serta merta membuat skuat asuhan Massimiliano Allegri tersebut bisa dipastikan sebagai peraih Scudetto musim ini.
Titel Champione d'Inferno diberikan untuk tim yang menghuni puncak klasemen di tengah jalan satu musim Serie A. Hingga sekarang, Bianconeri masih tampak kokoh dengan status pemuncak klasemen sementara.
Dari 17 pekan yang telah dilewati, Cristiano Ronaldo dkk masih belum menelan kekalahan sama sekali. Satu-satunya catatan buruk yang pernah dirasakan oleh mereka terjadi pada bulan Oktober lalu, di mana Juventus ditahan imbang Genoa 1-1.
Koleksi 49 poin yang diraihnya saat ini membuat Bianconeri unggul delapan poin dari tim penghuni posisi dua, Napoli. Dengan demikian, titel Champione d'Inferno dipastikan akan disematkan kepada sang juara bertahan Serie A itu.
simak juga : VALENCIA KEMBALIKAN BATSHUAYI KE CHELSEA PADA MUSIM DINGIN NANTI
Namun, gelar Champione d'Inferno bukanlah pertanda bahwa Juventus bakalan meraih gelar Scudetto akhir musim. Pada tujuh musim sebelumnya di mana mereka keluar sebagai juara, Juventus melewatkan titel Champione d'Inferno sebanyak dua kali.
Itu terjadi pada musim 2015-2016 dan 2017-2018, di mana Napoli merupakan peraih titel tersebut. Bahkan pada musim 2017-2018, Il Partenope yang kala itu masih diasuh Maurizio Sarri mampu bertahan di puncak hingga pekan ke-26.
Jauh sebelum itu, tim terakhir yang sukses meraih titel Champione d'Inferno namun gagal keluar sebagai Scudetto adalah AS Roma. Kejadian tersebut terjadi pada musim 2003-2004, di mana saat itu Milan yang berhasil mengakhiri kompetisi sebagai juara.
Kejadian gagalnya AS Roma, walau berhasil memuncaki klasemen pada tengah jalannya kompetisi, tidak terjadi satu kali saja. Pada musim 2001-2002, mereka harus merelakan gelar Scudetto kepada Juventus pada akhir kompetisi.
AC Milan juga pernah merasakan kepedihan yang sama. Pada 2002-2003, Rossoneri yang menikmati posisi puncak klasemen Serie A pada pertengahan musim terpaksa merelakan Scudetto beralih ke Juventus dan finis pada posisi tiga.
0 comments:
Post a Comment