Pelatih Manchester City, Josep Guardiola ikut berkomentar
soal terjatuhnya Raheem Sterling ketika menjamu Shakhtar Donetsk dalam match
day keempat Liga Champions pada dini hari tadi.
Manajer asal Spanyol itu mengakui jika timnya tidak
seharusnya mendapatkan hadiah pinalti dan sangat tidak menyukai cara gol itu
tercipta. Tim asuhan Guardiola itu berhasil membantai tamunya dengan skor 6-0.
Dari kesemua gol itu, hanya satu gol yang tidak di sukai
oleh sang pelatih lantaran di anggap mencoreng nama baik Fair Play. Eks pelatih
Barcelona itu menganggap gol yang tercipta pada menit ke 24 itu seharusnya
tidak boleh terjadi.
Gabriel Jesus yang bertindak sebagai algojo pinalti memang
berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik. Namun gol tersebut di mata sang
manajer di anggap tidak sah. Yang menjadi permasalahan bukan siapa yang harus
mengambil tendangan tersebut ataupun teknik dia mengambilnya.
Akan tetapi yang di permasalahkan oleh Guardiola adalah awal
penyebab terjadinya tendangan pinalti itu. Dalam tayangan ulang, Sterling
terlihat terjatuh dalam kotak terlarang. Padahal penyerang City itu terjadi
bukan karena di langgar pemain lawan, melainkan karena melakukan gerakan yang
salah.
Bomber tersebut pun mengaku telah mengakui jika dia tidak
pernah di sentuh dan terjatuh karena kesalahan sendiri. Namun wasit Viktor
Kassai tetap menyatakan hal tersebut adalah pelanggaran serius.
Guardila berpendapat jika timnya tidak layak mendapatkan
pinalti. Hal yang identik tapi tidak sama pernah terjadi pada musim lalu,
ketika James Milner (Liverpool) mengakui jika operan pada menit ke 44 yang berbuah
gol adalah sah, tapi wasit Antonio Mateu Lazoh tidak ingin menghitungnya
sebagai gol.
Seiring berjalannya waktu, beberapa liga elit di Eropa sudah
mulai menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) yang di percaya akan
mempermudah pekerjaan wasit di lapangan.
Namun Liga Champions dan Premier League Inggris belum juga
tersentuh oleh teknologi tayangan video ulang itu.
0 comments:
Post a Comment